Selasa, 24 Juni 2014

Makalah Komunikasi Bisnis- Teknologi Informasi


Tugas Makalah Komunikasi Organisasi Bisnis
Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Efektifitas Organisasi





Di susun oleh
Nama        :        Yulia Asnita
Npm           :        1216051104




FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2014
Kata Pengantar


Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Efektifitas Organisasi

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena  itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas Lampung. Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


Bandar Lampung,  Juni 2014


Penulis







Daftar Isi



Halaman Judul...................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1  Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2  Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3  Tujuan Makalah............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi............................................................. .. 3
       2.1.1Gaya Komunikasi..............................................................................   4
2.2 Pengertian Teknologi Organisasi................................................................   8
       2.2.1 Jenis-jenis TI dan Pengaruhnya Terhadap organisasi.......................   9
       2.2.2 Manfaat teknologi informasi............................................................   11
2.2.3 Dampak TI terhadap Struktur Organisasi dan manajemen............... 11
2.2.4 Kelemahan Teknologi Informasi...................................................... 11
2.2.5 Pengaruh Teknologi Terhadap kreativitas........................................ 12
2.3 Pengertian Efektivitas Organisasi............................................................... 16
       2.3.1 Empat Hal yang Menggambarkan Efektivitas.................................. 17
       2.3.2 Pendekatan Integratif dan Efektivitas Organisasi............................ 17
2.3.3 Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi............................... 18
BAB III PENUTUP......................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 19
3.2 Kritik dan Saran.......................................................................................... 19
Daftar Pustaka



 

BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan Komunikasi ( TIK ) merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Karena teknologi informasi dan komunikasi sudah ada sejak berabad-abad yang lau dan sampai saat ini masih terus berkembang,berkembang jauh lebih canggih dari sebelum-sebelumnya. Tanpa adanya teknologi informasi dan komunikasi, manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan akan sulit juga untuk mendapatkan informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari,TIK juga memiliki dampaknya dalam berbagai bidang terutama pada bidang hiburan. Teknologi bukanlah sesuatu yang mutlak bermanfaat,tetap ada sisi negatifnya juga. Jika diibaratkan, TIK itu seperti pisau,yang jika digunakan dengan benar maka akan membawa manfaat tetapi jika disalahgunakan akan membawa mudharat/akan membawa dampak buruk.Kecanggihan TIK pada zaman sekarang ini menyebabkan masyarakat luas kebanyakan menyalahgunakannya.Internet merupakan salah satu dari fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Banyak orang yang lebih senang berkomunikasi dengan orang lain lewat dunia                            maya sehingga ketika bertatapan langsung rawan sekali terjadinya pembunuhan,penculikan penipuan dan lain sebagainya. Para remaja yang masih berusia dini juga mereka bisa membrowsing situs apa pun dari internet tersebut sampai banyak anak-anak yang melanggar peraturan dengan membuka situs-situs pornografi yang seharusnya sama sekali tidak boleh mereka lihat karena akan merusak mental dan pola pikir mereka.
Akibat pesatnya perkembangan TIK membuat masyarakat menjadi sangat ketergantungan dengan yang namanya Teknologi Informasi dan Komunikasi,terutama internet.Oleh karena itu,dalam makalah ini saya akan membahas secara keseluruhan tentang ‘’Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap perilaku Sosial Masyarakat” hingga sampai pada saat ini.

1.2  Rumusan Masalah

1)      Bagaimana sebuah teknologi informasi dan komunikasi bisnis berpengaruh terhadap efektivitas sebuah organisasi?

1.3  Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian dari teknologi informasi dan komunikasi bisnis.
2.      Mengetahui apa itu efektivitas dan hal-hal yang menggambarkan efektivitas
3.      Mampu memahami damoak positif dan negatif suatu teknologi informasi terhadap sebuah organisasi













BAB II
PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Pengertian komunikasi Organisasi secara umum adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan.

Pengertian Komunikasi Organisasi menurut beberapa ahli:
1)       Menurut Modaff, dkk, 2008:2, organisasi adalah suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan komunikasi adalah bagaimana alat atau instrumen (organisasi) dikreasikan, berlanjut, dan mekanisme aktivitas koordinasi yang didesain utuk mencapai tujuan personal dan organisasi (Modaff,dk:,2008:2-3).
2)      Miller, 2003:1, yang menyatakan bahwa komunikasi organisasi bisa didekati dalam berbagai cara, tapi ada kesepakatan bahwa Organisasi melibatkan kolektivitas sosial (sekelompok orang) dimana semua aktivitasnya dikoordinasikan untuk mencapai suatu tujuan baik tujuan individu maupun tujuan kolektif.
Jadi dapat disimpulkan secara umum Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi, terjadi jaringan pesan satu sama lain yang bergantung satu sama lain.

2.1.1        Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi adalah seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.  Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Macam-macam gaya komunikasi antara lain:
1)      The Controlling Stye
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain.  Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan.  Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka.  Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya.  The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik.  Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.

2)      The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan.  The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka.  Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal.  Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja.  The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks.  Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan share/berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.


3)      The Structuring style
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah  Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure.  Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4)      The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented)The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik.  Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.

5)      The Relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

6)      The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini.  Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain.  Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.
Gambaran umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal.  Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi.  Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.



2.2  Pengertian Teknologi Informasi
Pengertian Teknologi Informasi menurut beberapa ahli:
1)      Kamus Oxford, 1995
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. 
2)      Haag & Keen, 1996
Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)  
3)      Martin, 1999
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi  
4)      Lucas, 2000
Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
5)      William & Sawyer, 2003
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.



2.2.1 Jenis-jenis Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Organisasi

1) Sistem Jaringan  Komputer
Sistem Jaringan Komputer adalah sekmpulan aturan peralatan sebagai satu kesatuan yang terdiri atas komputer-komputer yang di desain untuk dapat berbagi sumber daya(printer, cpu), berkomunikasi dan mengakses informasi secara bersama.
Pengaruh dari sistem jaringan komputer ini terhadap sebuah organisasi adalah mempermudah dalam mengerjakan sesuatu hal yang bersikap rumit dan kekurangan sumber informasi dalam laporan, namun dampak negatif nya adalah seseorang akan malas untuk mencari sumber informasi secara langsung ke lapangan dan hanya akan mengandalkan teknologi yang sudah disediakan.

2) E-mail
Electronic Mail adalah sebuah fasilitas komunikasi dalam Internet yang berfungsi mengirim surat secara elektronik yang dapat menjangkau ke seluruh dunia.
Misalnya, seseorang karyawan ingin mengirimkan laporan kepada atasanya namun atasanya sedang pergi ke luar kota, laporan itu bisa dikirim melalui e-mail. Namun kepuasaan dalam mendapat laporan tersebut dirasakan karena ia tidak bisa berkomunikasi langsung kepada karyawannya untuk memperjelas laporan tersebut.

3) Video Call
Video Call adalah Layanan untuk komunikasi suara dimana kedua pihak dapat saling melihat tampilan wajah lawan bicaranya.
Dalam teknologi informasi ini, seeorang bisa bertatap muka langsung tanpa harus bertemu dulu. Namun semua ini akan mengurangi silaturahmi yang ada diantara keduanya karena mereka menganggap tatap muka video call sama saja.
4) Chating
Chating adalah suatu feature / program dalam Internet untuk berkomunikasi langsung sesama pemakai Internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan Internet).
Fitur ini juga mempermudah pekerjaan dalam organisasi karena mempermudah juga seorang anggota organisasi bertanya kepada anggota yang lain tentang pekerjaannya melalui chating.

5) Fax
Fax adalah membuat salinan yang sama dengan aslinya. Mesin faks juga disebut telecopier. Mesin faks adalah peralatan komunikasi untuk mengirimkan dokumen dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya.

6) Electronic Data Exchange (EDE)

7) Teleconferencing
Telconferencing adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan oleh suatu sistem telekomunikasi.

8) Videoconferencing
Videoconferencing adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.

9) Mobile Telecomuting: SMS, MMS, Chating( BBM, Line, WA, Talk)
SMS, MMS, Chating( BBM, Line, WA dan Talk) adalah sebuah pesan singkat yang menggunakan media telepon dan meggunakan jaringan internet.
Layanan teknologi informasi ini digunakan untuk melakukan telfon terhadap anggota untuk menanyakan dia sedang dimana, bertanya tentang pekerjaan atau hal lainya. Sama halnya dengan dampak diatas teknologi ini berdampak pada kemalasan seseorang untuk melakukan aktivitas, dan untun berkomunikasi secara langsung juga malas dan akan terus memanfaatkan alat teknologi yang sudah ada.

2.2.2 Manfaat Teknologi Informasi

1) Penyebaran dan akses informasi sangat cepat dan lebih luas
2) Lebih banyak informasi tersedia
3) Mendorong partisipasi dalam berbagi dan menggunakan informasi
4) Meingkatkan kemapuan memantau kinerja individu dan kelompok
5) Pembuatan keputusan lebih baik karena di dasarkan pada informasi yang kompetitif
6) Mengubah struktur organisasi
7) Mengilangkan kendala waktu dan jarak

2.2.3 Dampak Teknologi Informasi terhadap Struktur Organisasi dan Manajemen

1) Menciptakan struktur organisasi datar
2) Meciptakan desain adhocracy (misal: desain virtual organization)
3) Hubungan manajer dan pegawai berubah
4) Tingkat pengendalian meningkat

2.2.4 Kelemahan Teknologi Informasi

1) Meningkatkan impersonal
2) Membuat seseorang kurang gaul dan tidak sabaran
Kurang gaul dan tidak sabaran yang dimaksudkan disini adalah seseorang enggan kemana-mana hanya akan menatap laptop atau handphone didepanya untuk berkomunikasi atau mendapatkan sebuah informasi.
3)      Resiko kelebihan beban informasi akibatnya beban pekerjaan bertambah dan mengurangi efisiensi dan produktivitasnya.
Tentunya saja ini mengurangi keefisiensian dan produktivitas, karena semua bergantung terhadap teknologi yang sudah ada.
2.2.5 Pengaruh Teknologi Terhadap Kreativitas

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi kini telah menjadi kebutuhan individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan secara bertahap yang disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki yang ahirnya akan membentuk satu sistem informasi yang menyeluruh. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata akan peran IT dalam menunjang proses bisnis di Perusahaan tersebut, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1.            Minimize risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2.            Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
·         Eleminasi proces
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.
·         Simplifikasi proces
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
·         Integrasi proces
Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).


·         Otomatisasi proces
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
3.            Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.
4.            Create new realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commercee-procuremente-customere-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak selalu pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan, semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila pada ligkungan seperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT. Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk:
1.         Pengetahuan mengenai teknologi baru
2.         Dilibatkan dalam perencanaan taktis dan strategis
3.         Dibahas dalam diskusi perusahaan
4.         Memahami kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam organisasi itu sendiri.
IT mendukung perusahaan/organisasi di level :
§    Strategik : Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
§    Taktis : Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses
§    Operasional : Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja


2.3  Pengertian Efektivitas Organisasi
Efektivitas adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi. organisasi  yang efektif adalah  orgnaisasi yang  mencapai tujuan. efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Organisasi  dapat disebut efektif ketika dapat melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi:

1.kepuasan pelanggan,
2. mencapai visi organisasi,
3. pemenuhan aspirasi,
4. menghasilkan keuntungan bagi organisasi,
5. pengembangan sumber daya manusia organisasi, dan
6. aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi.

Efektivitas Organisasi Menurut Bemard (1938:20)  efektivitas organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif (“if it accomplished its specific objective aim”). Schein dalam bukunya “organizational Psychology mendefinisikan efektivitas organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.

2.3.1        Empat Hal yang Menggambarkan Efektivitas

1)      Mengerjakan hal-hal yang benar, di mana sesuai dengan yang seharusnya diselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya.
2)      Mencapai tingkat di atas pesaing, di mana mampu menjadi yang terbaik dengan lawan yang lain sebagai yang terbaik.
3)      Membawa hasil, di mana apa yang telah dikerjakan mampu memberikan hasil yang bermanfaat.
4)      Menangani tantangan masa depan.

2.3.2         Pendekatan Integratif dan Pengukuran Efektivitas Organisasi

1)      Pendekatan Contsituenci, sesuai untuk pengukuran efektifitas organisasi kecil.
2)      Pendekatan bidang sasaran (goal domains), Bidang sasaran organisasi:
Internal                                                                      Eksternal
EFISIENSI
Perhatian pada: Output/Input
Ukuran:
Jumlah produksi/jam kerja
Tingkat keuntungan
EFISIENSI
Perhatian pada: kekuatan dalam lingkungan
Ukuran:
Jumlah produksi/jam kerja
Tingkat keuntungan
EFEKTIFITAS INTERNAL
Perhatian pada: kepuasan karyawan
Ukuran:
Turnover rate
Sikap karyawan
EFEKTIFITAS
Perhatian pada: kepuasan contituency
Ukuran:
Kepuasan lingkungan organisasi


3.3.3        Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi

Di era globalisasi seperti saat ini, peningkatan efektivitas komunikasi dianggap menjadi sumber keunggulan bersaing yang semakin menonjol. Karena komunikasi dan keberhasilan organisasi berhubungan. Memperbaiki komunikasi berarti memperbaiki organisasi, dan tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah memperbaiki organisasi. Ada delapan faktor yang menpengaruhi komunikasi yang efektif, salah satunya adalah budaya organisasi. Karena budaya organisasi dapat menyumbang pada stabilitas sistem sosial dalam perusahaan, sehingga dapat menolong semua anggota untuk bersama-sama mencapai kata sepakat dalam segala hal. Dan pada akhirnya, terbentuklah mekanisme kontrol yang membimbing dan membentuk sikap serta prilaku karyawan. Diharapkan budaya organisasi tersebut dapat menciptakan suatu pola komunikasi internal yang efektif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas organisasi.

BAB III
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

1.      Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan.

2.      Sebuah teknologi informasi dan komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas organisasi karena teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan dampak positif atau egatid terhadap individual maupun sebuah organisasi. Dampak tersebut tergantung kepada seseorang yang menggunakan fasilitas TI untuk kebaikan atau malah disalahgunakan untuk sebuah kejahatan.
4.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun penulis nantikan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan penulis dalam penyusunan makalah selanjutnya.









DAFTAR PUSTAKA


ü  http://romeltea.com/pengertian-komunikasi-organisasi/ (di akses pada tanggal 18 Juni 2014)




0 komentar: