Tugas Makalah Komunikasi Organisasi Bisnis
Pengaruh
Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Terhadap Efektifitas Organisasi
Di susun oleh
Nama : Yulia
Asnita
Npm : 1216051104
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU
ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS
LAMPUNG
TAHUN 2014
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang “Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Terhadap Efektifitas Organisasi
”
Dalam penyusunan makalah ini, saya
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas Lampung. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Bandar
Lampung, Juni 2014
Penulis
Daftar Isi
Halaman
Judul...................................................................................................... i
Kata
Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Makalah............................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1
Pengertian Komunikasi Organisasi............................................................. .. 3
2.1.1Gaya Komunikasi.............................................................................. 4
2.2
Pengertian Teknologi Organisasi................................................................ 8
2.2.1 Jenis-jenis TI dan Pengaruhnya
Terhadap organisasi....................... 9
2.2.2 Manfaat teknologi informasi............................................................ 11
2.2.3 Dampak TI
terhadap Struktur Organisasi dan manajemen...............
11
2.2.4 Kelemahan
Teknologi Informasi......................................................
11
2.2.5 Pengaruh
Teknologi Terhadap kreativitas........................................
12
2.3
Pengertian Efektivitas Organisasi............................................................... 16
2.3.1 Empat Hal yang Menggambarkan
Efektivitas.................................. 17
2.3.2 Pendekatan Integratif dan
Efektivitas Organisasi............................ 17
2.3.3
Pengaruh Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi............................... 18
BAB
III PENUTUP......................................................................................... 19
3.1
Kesimpulan.................................................................................................. 19
3.2
Kritik dan Saran.......................................................................................... 19
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi dan Komunikasi (
TIK ) merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia.
Karena teknologi informasi dan komunikasi sudah ada sejak berabad-abad yang lau
dan sampai saat ini masih terus berkembang,berkembang jauh lebih canggih dari
sebelum-sebelumnya. Tanpa adanya teknologi informasi dan komunikasi, manusia
akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan akan sulit juga untuk
mendapatkan informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) memiliki peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari,TIK juga
memiliki dampaknya dalam berbagai bidang terutama pada bidang hiburan.
Teknologi bukanlah sesuatu yang mutlak bermanfaat,tetap ada sisi negatifnya
juga. Jika diibaratkan, TIK itu seperti pisau,yang jika digunakan dengan benar
maka akan membawa manfaat tetapi jika disalahgunakan akan membawa mudharat/akan
membawa dampak buruk.Kecanggihan TIK pada zaman sekarang ini menyebabkan
masyarakat luas kebanyakan menyalahgunakannya.Internet merupakan salah satu
dari fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Banyak orang yang lebih senang
berkomunikasi dengan orang lain lewat dunia maya sehingga
ketika bertatapan langsung rawan sekali terjadinya pembunuhan,penculikan
penipuan dan lain sebagainya. Para remaja yang masih berusia dini juga mereka
bisa membrowsing situs apa pun dari internet tersebut sampai banyak anak-anak
yang melanggar peraturan dengan membuka situs-situs pornografi yang seharusnya sama
sekali tidak boleh mereka lihat karena akan merusak mental dan pola pikir
mereka.
Akibat pesatnya perkembangan TIK
membuat masyarakat menjadi sangat ketergantungan dengan yang namanya Teknologi
Informasi dan Komunikasi,terutama internet.Oleh karena itu,dalam makalah ini
saya akan membahas secara keseluruhan tentang ‘’Dampak Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terhadap perilaku Sosial Masyarakat” hingga sampai pada saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana
sebuah teknologi informasi dan komunikasi bisnis berpengaruh terhadap
efektivitas sebuah organisasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
pengertian dari teknologi informasi dan komunikasi bisnis.
2. Mengetahui
apa itu efektivitas dan hal-hal yang menggambarkan efektivitas
3. Mampu
memahami damoak positif dan negatif suatu teknologi informasi terhadap sebuah
organisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Organisasi
Pengertian komunikasi
Organisasi secara umum adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
mengambil keputusan.
Pengertian Komunikasi
Organisasi menurut beberapa ahli:
1) Menurut Modaff, dkk, 2008:2, organisasi adalah
suatu alat atau instrumen yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
komunikasi adalah bagaimana alat atau instrumen (organisasi) dikreasikan,
berlanjut, dan mekanisme aktivitas koordinasi yang didesain utuk mencapai
tujuan personal dan organisasi (Modaff,dk:,2008:2-3).
2) Miller,
2003:1, yang menyatakan bahwa komunikasi organisasi bisa didekati dalam
berbagai cara, tapi ada kesepakatan bahwa Organisasi melibatkan kolektivitas
sosial (sekelompok orang) dimana semua aktivitasnya dikoordinasikan untuk
mencapai suatu tujuan baik tujuan individu maupun tujuan kolektif.
Jadi dapat
disimpulkan secara umum Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia
yang terjadi dalam konteks organisasi, terjadi jaringan pesan satu sama lain
yang bergantung satu sama lain.
2.1.1
Gaya
Komunikasi
Gaya
komunikasi adalah seperangkat perilaku antar pribadi yang
terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized
set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi
terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan
respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula.
Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud
dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
Macam-macam
gaya komunikasi antara lain:
1) The
Controlling Stye
Gaya
komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu
kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran
dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi
ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak
yang memakai controlling style of
communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan
dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa
ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai
rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau
feedback tersebut digunakan
untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut
tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha
menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi
pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan
yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan
agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain
apa yang dilakukannya. The
controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi
orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam
bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan
ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi
respons atau tanggapan yang negatif pula.
2)
The Equalitarian style
Aspek
penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The
equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus
penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua
arah (two-way traffic of communication).
Dalam gaya
komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya,
setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam
suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian,
memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian
bersama.
Orang-orang
yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang
yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan
yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup
hubungan kerja. The equalitarian
style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya
ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi
untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya
komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan share/berbagi
informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi.
3) The Structuring style
Gaya
komunikasi yang berstruktur ini, ditandai dengan berlakunya arus penyebaran
pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah
Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk
mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan
organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi
tersebut.
Stogdill dan
Coons dari The Bureau of Business
Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan
yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure.
Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu
merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi,
kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
muncul.
4)
The Dynamic style
Gaya
komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim
pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada
tindakan (action-oriented).
The dynamic style of communication
ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para
wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama
gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang
pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya
komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang
bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai
kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.
5)
The Relinguishing style
Gaya
komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat
ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun
pengirim pesan (sender)
mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan
dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang
bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti
serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang
dibebankannya.
6) The Withdrawal style
Akibat yang
muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya
tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi
dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antar
pribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam
deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin
dilibatkan dalam persoalan ini”.
Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab,
tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi
dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam
konteks komunikasi organisasi.
Gambaran
umum yang diperoleh dari uraian di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya
komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing
dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi
organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal
mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.
2.2 Pengertian Teknologi Informasi
Pengertian
Teknologi Informasi menurut beberapa ahli:
1) Kamus
Oxford, 1995
Teknologi Informasi adalah studi
atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa,
dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan
gambar.
2) Haag &
Keen, 1996
Teknologi Informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
3) Martin, 1999
Teknologi Informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk
memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi
komunikasi untuk mengirimkan informasi
4) Lucas, 2000
Teknologi Informasi adalah
segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan
informasi dalam bentuk elektronis.
5) William & Sawyer, 2003
Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
2.2.1 Jenis-jenis Teknologi
Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Organisasi
1) Sistem Jaringan Komputer
Sistem
Jaringan Komputer adalah sekmpulan aturan peralatan sebagai satu kesatuan yang
terdiri atas komputer-komputer yang di desain untuk dapat berbagi sumber
daya(printer, cpu), berkomunikasi dan mengakses informasi secara bersama.
Pengaruh
dari sistem jaringan komputer ini terhadap sebuah organisasi adalah mempermudah
dalam mengerjakan sesuatu hal yang bersikap rumit dan kekurangan sumber
informasi dalam laporan, namun dampak negatif nya adalah seseorang akan malas
untuk mencari sumber informasi secara langsung ke lapangan dan hanya akan
mengandalkan teknologi yang sudah disediakan.
2) E-mail
Electronic
Mail adalah sebuah fasilitas komunikasi dalam Internet yang berfungsi mengirim
surat secara elektronik yang dapat menjangkau ke seluruh dunia.
Misalnya,
seseorang karyawan ingin mengirimkan laporan kepada atasanya namun atasanya sedang
pergi ke luar kota, laporan itu bisa dikirim melalui e-mail. Namun kepuasaan
dalam mendapat laporan tersebut dirasakan karena ia tidak bisa berkomunikasi
langsung kepada karyawannya untuk memperjelas laporan tersebut.
3) Video Call
Video
Call adalah Layanan untuk komunikasi suara dimana
kedua pihak dapat saling melihat tampilan wajah
lawan bicaranya.
Dalam
teknologi informasi ini, seeorang bisa bertatap muka langsung tanpa harus
bertemu dulu. Namun semua ini akan mengurangi silaturahmi yang ada diantara
keduanya karena mereka menganggap tatap muka video call sama saja.
4) Chating
Chating
adalah suatu feature / program dalam Internet untuk berkomunikasi langsung
sesama pemakai Internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan
Internet).
Fitur
ini juga mempermudah pekerjaan dalam organisasi karena mempermudah juga seorang
anggota organisasi bertanya kepada anggota yang lain tentang pekerjaannya
melalui chating.
5) Fax
Fax
adalah membuat salinan yang sama dengan aslinya. Mesin faks juga disebut
telecopier. Mesin faks adalah peralatan komunikasi untuk mengirimkan dokumen
dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan
telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya.
6) Electronic Data
Exchange (EDE)
7) Teleconferencing
Telconferencing
adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang
yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan
oleh suatu sistem telekomunikasi.
8) Videoconferencing
Videoconferencing
adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua
pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua
arah audio dan video secara bersamaan.
9) Mobile Telecomuting: SMS, MMS, Chating( BBM,
Line, WA, Talk)
SMS,
MMS, Chating( BBM, Line, WA dan Talk) adalah sebuah pesan singkat yang
menggunakan media telepon dan meggunakan jaringan internet.
Layanan
teknologi informasi ini digunakan untuk melakukan telfon terhadap anggota untuk
menanyakan dia sedang dimana, bertanya tentang pekerjaan atau hal lainya. Sama
halnya dengan dampak diatas teknologi ini berdampak pada kemalasan seseorang
untuk melakukan aktivitas, dan untun berkomunikasi secara langsung juga malas
dan akan terus memanfaatkan alat teknologi yang sudah ada.
2.2.2 Manfaat Teknologi Informasi
1) Penyebaran dan akses informasi sangat cepat dan
lebih luas
2) Lebih banyak informasi tersedia
3) Mendorong partisipasi dalam berbagi dan
menggunakan informasi
4) Meingkatkan kemapuan memantau kinerja individu
dan kelompok
5)
Pembuatan keputusan lebih baik karena di dasarkan pada informasi yang
kompetitif
6) Mengubah struktur organisasi
7) Mengilangkan kendala waktu dan jarak
2.2.3 Dampak Teknologi Informasi
terhadap Struktur Organisasi dan Manajemen
1)
Menciptakan struktur organisasi datar
2)
Meciptakan desain adhocracy (misal: desain virtual organization)
3)
Hubungan manajer dan pegawai berubah
4)
Tingkat pengendalian meningkat
2.2.4 Kelemahan Teknologi Informasi
1)
Meningkatkan impersonal
2)
Membuat seseorang kurang gaul dan tidak sabaran
Kurang
gaul dan tidak sabaran yang dimaksudkan disini adalah seseorang enggan
kemana-mana hanya akan menatap laptop atau handphone didepanya untuk
berkomunikasi atau mendapatkan sebuah informasi.
3)
Resiko kelebihan beban informasi
akibatnya beban pekerjaan bertambah dan mengurangi efisiensi dan
produktivitasnya.
Tentunya
saja ini mengurangi keefisiensian dan produktivitas, karena semua bergantung
terhadap teknologi yang sudah ada.
2.2.5 Pengaruh Teknologi Terhadap Kreativitas
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi kini
telah menjadi kebutuhan individu, organisasi maupun dunia bisnis sebagai alat
bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi
Perusahaan dilakukan secara bertahap yang disesuaikan dengan kekuatan sumber
daya yang dimiliki yang ahirnya akan membentuk satu sistem informasi yang
menyeluruh. Dalam penerapannya rencana strategis Teknologi Informasi senantiasa
diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi Informasi
dapat memberikan nilai bagi Perusahaan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah mata
karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa
menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi
departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata
akan peran IT dalam menunjang proses bisnis di Perusahaan tersebut, memang
belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT
berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak
digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap
pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan
kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada
kebiasaan kerja.
Sistem Informasi secara umum mempunyai beberapa
peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Minimize
risk
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan
dengan factorfaktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian
dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control
perusahaan.. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi
risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory,
planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi
selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu
pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang
dihadapi.
2.
Reduce costs
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam
berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut
biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi
biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
·
Eleminasi proces
Implementasi berbagai komponen teknologi informasi
akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak
perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam
menghadapi keluhan pelanggan.
·
Simplifikasi
proces
Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit
(birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai
komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs
perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.
·
Integrasi
proces
Teknologi informasi juga mampu melakukan
pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan
praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
·
Otomatisasi
proces
Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan
tawaran klasik dari teknologi informasi.
3.
Add Value
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah
untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan
value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk
menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi
konsumennya untuk jangka panjang.
4.
Create new
realities
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang
ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business
semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty,
dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi IT tidak
selalu pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem Informasi
(IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan proses
manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan, semuanya
disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada saat ini.
Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan dan tidak
terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana yang
lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan antara
strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan melalui
beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan. Dapat dipahami bila
pada ligkungan seperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil terhadap strategi
kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan IT di
lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan antara IT dan
Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif harus memiliki
IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk mendefinisikan
batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi menghentikan dengan
singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri. Hal ini merupakan
perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT. Strategi IT merupakan
kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan bagi user dan proses data
profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan framework untuk kegunaan IT dalam
perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang eksekutif senior pada perusahaan
akan berhubungan pada infrastruktur IT. Perencanaan IT pada hal lain,
memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi diperlukan agar
sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk melakukan pembelian dan
penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk memaksimalkan hasil
dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang
dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi yang baik, akan
membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk melakukan rencana
bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia bisnis saat ini,
penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi perusahaan adalah
salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan performa bisnis.
Strategi TI diperlukan untuk:
1.
Pengetahuan
mengenai teknologi baru
2.
Dilibatkan
dalam perencanaan taktis dan strategis
3.
Dibahas
dalam diskusi perusahaan
4.
Memahami
kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi
informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk menghasilkan
Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut
sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI. Perubahan yang terjadi adalah
dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi untuk memenuhi
tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi.
Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan Perencanaan
Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen SI/TI.
Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi
bukan hanya untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan
peluang dalam persaingan. Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan
sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi
dalam organisasi itu sendiri.
IT mendukung perusahaan/organisasi di level :
§ Strategik :
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
§ Taktis :
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan
menuju sukses
§ Operasional
: Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja
2.3 Pengertian Efektivitas Organisasi
Efektivitas
adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi. organisasi yang efektif adalah orgnaisasi yang mencapai tujuan. efektivitas sebagai tingkat
pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Organisasi dapat disebut efektif ketika dapat
melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi:
1.kepuasan
pelanggan,
2. mencapai
visi organisasi,
3. pemenuhan
aspirasi,
4.
menghasilkan keuntungan bagi organisasi,
5.
pengembangan sumber daya manusia organisasi, dan
6. aspirasi
yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar
organisasi.
Efektivitas
Organisasi Menurut Bemard (1938:20) efektivitas
organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang
bersifat objektif (“if it accomplished its specific objective aim”). Schein
dalam bukunya “organizational Psychology mendefinisikan efektivitas organisasi
sebagai kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan juga
bertumbuh, lepas dari fungsi-fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi
tersebut.
2.3.1
Empat
Hal yang Menggambarkan Efektivitas
1) Mengerjakan
hal-hal yang benar, di mana sesuai dengan yang seharusnya diselesaikan sesuai
dengan rencana dan aturannya.
2) Mencapai
tingkat di atas pesaing, di mana mampu menjadi yang terbaik dengan lawan yang
lain sebagai yang terbaik.
3) Membawa
hasil, di mana apa yang telah dikerjakan mampu memberikan hasil yang
bermanfaat.
4) Menangani
tantangan masa depan.
2.3.2
Pendekatan Integratif dan Pengukuran
Efektivitas Organisasi
1) Pendekatan
Contsituenci, sesuai untuk pengukuran efektifitas organisasi kecil.
2) Pendekatan
bidang sasaran (goal domains), Bidang sasaran organisasi:
Internal
Eksternal
EFISIENSI
Perhatian pada: Output/Input
Ukuran:
Jumlah produksi/jam kerja
Tingkat keuntungan
|
EFISIENSI
Perhatian pada: kekuatan dalam
lingkungan
Ukuran:
Jumlah produksi/jam kerja
Tingkat keuntungan
|
EFEKTIFITAS
INTERNAL
Perhatian pada: kepuasan karyawan
Ukuran:
Turnover rate
Sikap karyawan
|
EFEKTIFITAS
Perhatian pada: kepuasan
contituency
Ukuran:
Kepuasan lingkungan organisasi
|
3.3.3
Pengaruh
Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi
Di era
globalisasi seperti saat ini, peningkatan efektivitas komunikasi dianggap
menjadi sumber keunggulan bersaing yang semakin menonjol. Karena komunikasi dan
keberhasilan organisasi berhubungan. Memperbaiki komunikasi berarti memperbaiki
organisasi, dan tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah memperbaiki
organisasi. Ada delapan faktor yang menpengaruhi komunikasi yang efektif, salah
satunya adalah budaya organisasi. Karena budaya organisasi dapat menyumbang
pada stabilitas sistem sosial dalam perusahaan, sehingga dapat menolong semua
anggota untuk bersama-sama mencapai kata sepakat dalam segala hal. Dan pada
akhirnya, terbentuklah mekanisme kontrol yang membimbing dan membentuk sikap
serta prilaku karyawan. Diharapkan budaya organisasi tersebut dapat menciptakan
suatu pola komunikasi internal yang efektif sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan efektivitas organisasi.
BAB
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Teknologi
Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil
keputusan.
2. Sebuah
teknologi informasi dan komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas organisasi
karena teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan dampak positif atau
egatid terhadap individual maupun sebuah organisasi. Dampak tersebut tergantung
kepada seseorang yang menggunakan fasilitas TI untuk kebaikan atau malah
disalahgunakan untuk sebuah kejahatan.
4.2
Saran
Dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan oleh sebab itu, kritik
dan saran yang membangun penulis nantikan sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan penulis dalam penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü http://rossi-makalahku.blogspot.com/2009/10/gaya-komunikasi.html(di
akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://garamaparleto.blogspot.com/2012/08/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap.html
(di akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://teoriefektivitas.blogspot.com/2012/10/efektivitas-organisasi.html(di
akses pada tanggal 19 Juni 2014)
ü https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=147093(di
akses pada tanggal 19 Juni 2014)
ü http://www.inspirasidigital.com/posting/dampak-positif-dan-negatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html#sthash.rlho4zGH.dpuf (di akses
pada tanggal 19 Juni 2014)
ü http://www.inspirasidigital.com/posting/dampak-positif-dan-negatif-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html
(di akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://imperatta.blogspot.com/2009/12/komunikasi-organisasi.html(di
akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://tik.sman7-bjm.sch.id/artikel/pengertian-teknologi-informasi-tik.html
(di akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://www.teknologibagus.com/2012/03/pengertian-teknologi-informasi.html
(di akses pada tanggal 18 Juni 2014)
ü http://satrio93.blogspot.com/2012/04/teknologi-informasi-dan-pengaruhnya.html
(di akses pada tanggal 18 Juni 2014)
0 komentar:
Posting Komentar